Nusakambangan-Senin (26/06) – Layanan Bapas Melayani di Dermaga Wijayapura (Baladewa) melakukan registrasi seorang klien baru dari Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Cilacap bernama Ahmad Munawir. Ahmad merasa bersyukur dan bahagia dapat keluar dari lapas setelah menjalani 2/3 masa hukuman.
Ahmad adalah seorang mantan kepala desa yang terlibat kasus pidana korupsi. Pada Bulan Agustus tahun 2022 Ahmad dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan mendapatkan vonis 2 tahun kurungan. Belum selesai menjalani seluruh vonis, Ahmad sudah dapat ke luar lapas dan berbaur dalam kehidupan masyarakat. Ahmad dapat menjalani sisa masa pembinaannya dengan menjadi klien pemasyarakatan di bawah pengawasan Bapas Nusakambangan.
Hal ini terjadi karena Ahmad mendapatkan program Pembebasan Bersyarat adalah proses pembinaan Narapidana dan Anak yang dilaksanakan dengan membaurkan Narapidana dan Anak dalam kehidupan masyarakat setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
“Tetap disiplin wajib lapor secara rutin dan menghindari pelanggaran syarat umum ataupun khusus agar program integrasi yang telah didapat tidak dicabut”, tutur Nurul salah satu Pembimbing Kemasyarakatan dalam memberikan pesan penting kepada klien di ruang Baladewa.
a. Syarat Umum, melakukan pelanggaran hukum dan ditetapkan sebagai tersangka/terpidana;
b. Syarat Khusus yang terdiri atas :
1) Menimbulkan keresahan dalam masyarakat.
2) Tidak melaksanakan kewajiban melapor kepada Bapas yang membimbing paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut.
3) Tidak melaporkan perubahan alamat atau tempat tinggal kepada Bapas yang membimbing, dan atau
4) Tidak mengikuti atau mematuhi program pembimbingan yang ditetapkan oleh Bapas. (termasuk kontrak bimbingan).
Keberhasilan Program Asimilasi klien pemasyarakatan sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku klien pemasyarakatan dalam mematuhi peraturan hukum yang berlaku. Dukungan lingkungan sekitar berperan besar dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap klien pemasyarakatan