Napi Lapas Karanganyar, Sangat Kooperatif Saat Dilakukan Wawancara oleh Petugas Bapas Nusakambangan

    Napi Lapas Karanganyar, Sangat Kooperatif Saat Dilakukan Wawancara oleh Petugas Bapas Nusakambangan
    Napi Lapas Karanganyar, Sangat Kooperatif Saat Dilakukan Wawancara oleh Petugas Bapas Nusakambangan

    Nusakambangan - 29/11/2023 Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Nusakambangan melaksanakan Penggalian Data untuk penyusunan Penelitian Kemasyarakatan Lanjutan di Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan. Penelitian Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Litmas adalah kegiatan penelitian untuk mengetahui latar belakang kehidupan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan berdasarkan metode ilmiah untuk memperoleh informasi tentang berbagai permasalahan, dalam upaya meningkatkan mutu pengetahuan Pembimbingan Kemasyarakatan maupun kualitas pelayanan.
    Kegiatan penelitian kemasyarakatan awal ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan program pembinaan apa yang dibutuhkan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan yang diketahui melalui faktor-faktor yang mempengaruhi narapidana melakukan tindak pidana pembunuhan.
    Dalam hal ini klien HB (44) bercerita bahwa dirinya baru melakukan pelanggaran hukum dan menjalani pidana di dalam Lapas. Pada saat dilakukan penggalian data HB bercerita kepada Pembimbing Kemasyarakatan bahwa dirinya terlahir dari keluarga yang perekonomiannya yang dibilang cukup, HB menempuh pendidikan di tingkat SMK. Dari situ klien hidup mandiri bekerja di buruh yaitu sebagai montir. Klien menyampaikan bahwa dirinya hidup dilingkungan yang keras dan pergaulan klien yang dibilang negatif dan kerap keluar bersama teman-temannya untuk meminum alkohol alih-alih untuk melepaskan beban yang ditanggunggnya.
    “Jujur pak. Saya melakukan perbuatan ini karena saya ingin memperoleh uang dengan cara mudah dan hasil yang besar untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya,
    isteri dan ibu saya menjenguk di Polsek hingga lapas saat menjalani penahanan di Rutan Polres isteri menangis atas perbuatan saya hingga harus berpisah dengan keluarga. Sampai sekarang saya masih ingat momen itu dan saya sangat menyesal atas perbuatan yang saya lakukan karena merugikan diri sendiri dan keluarga harus ikut menanggungnya. Harapan saya selama menjalani hukuman di Lapas saya bisa mendapat progam integrasi nantinya, semoga saya masih bisa bertemu langsung dengan orangtua, anak dan isteri walaupun menunggu dalam waktu yang lama” 
    Ujar klien Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan.
    Dalam melakukan penggalian data ini Pembimbing Kemasyarakatan Kelas II Nusakambangan menggunakan metode wawancara, observasi, serta studi dokumentasi dalam melengkapi data untuk penyusunan Litmas.

    Rifki Maulana

    Rifki Maulana

    Artikel Sebelumnya

    Antusiasme WBP Lapas Maksimum Besi Nusakambangan...

    Artikel Berikutnya

    Persiapan Pembentukan Griya Abhipraya Bapas...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?
    Hendri Kampai: Kelulusan Bahlil adalah Inspirasi Suatu Pencapaian
    Hendri Kampai: Indonesia Dikuasai Oligarki, Jangan Sampai Rakyat Merasa Dijajah 'Kumpeni' Zaman Now
    Hendri Kampai: Kekuasaan, Kesempatan untuk Berbuat Baik atau Kezaliman yang Menghancurkan
    Satlantas Polres Semarang Raih Juara 1 Kinerja Terbaik! Bukti Nyata Layanan Cepat dan Responsif untuk Masyarakat

    Tags